Project 1 ~ Laporan Warnet Diskless
KERJA PROYEK
LAPORAN PEMBUATAN WARNET
FREESAVE.NET
DISUSUN OLEH :
Kelompok 9
- Alfa Farhan Syarief
- Hendy Risdyana
- Lihana Nur Rizki
XII TKJ A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA BEKASI
JL. BINTARA VIII NO. 2 BINTARA, BEKASI BARAT 17134
TELP/FAX. 021-88951151
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala Puji Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja proyek tepat pada waktunya.
Disini kami membuat laporan yang berisi tentang Pembuatan Warnet yang berjeniskan diskless, dimulai dari menentukan topologi jaringan maupun konfigurasinya.
Teknologi saat ini yang paling cepat berkembang adalah teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi. Perkembangan ini sangat terlihat akselerasinya dalam kehidupan, dan hampir setiap sisi kehidupan kita selalu merasakan manfaat adanya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi tersebut. Perkembangan tersebut akan menumbuhkan pula bisnis di bidangnya, sebagai contoh adalah internet dan komputer.
Kami berharap semoga laporan yang telah kami buat ini dapat menjadi acuan untuk menjadi lebih maju dan lebih giat dalam meraih sesuatu. Kami juga berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju perubahan, Amin.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan masukan – masukan kepada kami. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan, demi kesempurnaan laporan ini dan kemajuan para penyusunnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bekasi, Agustus 2015
Kelompok 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN
- Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2.Tujuan Pembuatan Warnet............................................................................ 1
1.3.Tujuan Penulisan Laporan............................................................................ 1
1.4. Metode Pengumpulan Bahan Tulisan / Data............................................... 1
1.5. Sistematika Penulisan.................................................................................. 2
1.6. Tinjauan Umum :
1.6.1. Sejarah Singkat Warnet....................................................................... 2
1.6.2. Rencana Lokasi Usaha........................................................................ 2
1.6.3. Target Pelanggan……………………………………………....…….. 3
1.6.4. Situasi Pesaing………………………………………………..……… 3
1.6.5. Desain Warnet…………………………………………...……..……. 3
BAB II : ISI LAPORAN
2.1. Konfigurasi Jaringan Warnet...…………………………………................ 4
- Konfigurasi Koneksi Internet………………………………...……… 5
- Membagikan Koneksi Internet ke Client………………...…….……. 7
- Konfigurasi Bandwidth PCQ………………………………………… 7
- Konfigurasi Server Diskless……………………………...………..….…. 9
- Instalasi OS NxD…………………………………..…...……………. 9
- Setting Disk Image…………………………………..…….………… 15
2.3. Konfigurasi Billing……………………………………….…..……….…… 19
2.3.1. Instalasi Aplikasi Billing Explorer Operator…………………..……. 19
2.3.2. Setting Konfigurasi Awal Billing Explorer Operator…………..…… 23
2.3.3. Instalasi Aplikasi Billing Explorer Client…………………….......…. 24
2.3.4. Setting Billing Explorer Client…………………………………….…. 26
2.4. Upload Image Client ke Server Diskless…………………………….……. 28
2.4.1. Instalasi Aplikasi NxD Client……………………..…….……………. 28
2.4.2. Setting Enable Upload Pada Server……………………………....….. 30
2.4.3. Upload Image (Client)…………………………….………………….. 31
2.4.4. Setting Booting Pada Server Diskless…………………….…....….… 33
2.4.5. Setting Booting Pada Client……………………………....…......…… 33
2.5. Management Billing Explorer……………………………………...…...…. 35
2.5.1. Setup Awsl Billing Explorer Client2………………………......…….. 35
2.5.2. Uji Coba Diskless dan Billing………………………………......……. 39
2.6. Management Diskless……………………………………………………… 40
2.6.1. Setting Anti Pembeku Sistem Diskless …………………...……..…... 40
2.6.2. Remote Client dari Server Diskless …………………………….….… 43
BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 45
3.2. Saran………………………........................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 46
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi, menuntut akan adanya kemudahan dalam mengaksesnya oleh karena itu kami berinisiatif untuk membangun dan mengembangkan bisnis internet. Bisnis ini selalu dibutuhkan karena informasi yang dijualnya. Sebagai sarana komunikasi, serta sebagai media hiburan. Apalagi dengan kehadiran jejaring sosial yang saat ini sangat di gandrungi masyarakat, terutama bagi mereka para pelajar, mahasiswa, pengajar dan masyarakat umum lainnya.
Hal ini dikarenakan sifat berita internet yang global, sehingga kita dapat terkoneksi ke seluruh jaringan di dunia, berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun, mendapatkan pengetahuan atau sesuatu yang kita butuhkan. Kenyataan ini tentu akan meningkatkan para pengguna internet. Dari sinilah muncul peluang usaha yang kami tangkap, karena masyarakat sangat membutuhkan fasilitas internet tersebut. Maka, usaha yang kami buat adalah mendirikan warung internet (warnet).
- Tujuan Pembuatan Warnet
- Memperkenalkan dunia internet kepada masyarakat
- Memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi ilmu pengetahuan, komunikasi dengan negara lain maupun dalam negeri, serta sebagai sarana hiburan bagi masyarakat
- Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha dan menciptakan lapangan kerja baru.
- Tujuan Penulisan Laporan
- Pertanggung jawaban sebagai pelajar
- Sebagai bukti telah melakukan kerja proyek
- Menambah pengalaman untuk beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
- Metode Pengumpulan Bahan Tulisan/Data
Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk penulisan laporan, penulisan menggunakan metode pengumpulan data :
- Observasi
Melaksanakan secara langsung melalui teori yang kemudian diterapkan dalam bentuk kegiatan uji menguji konfigurasi.
- Studi Pustaka
Data yang kami peroleh dengan membaca buku atau informasi nyata melalui beberapa dari media sosial maupun internet.
- Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dalam membaca dan memahami laporan ini, maka kami membuatnya dalam beberapa bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas secara umum tentang latar belakang dibuatnya warnet, tujuan pembuatan warnet, tujuan penulisan laporan, metode pengumpulan data, sistematika penulisan dan tinjauan umum yang berisi sejarah singkat warnet, rencana lokasi warnet, target pelanggan, situasi pesaing dan desain warnet.
BAB II : ISI LAPORAN
Bab ini membahas tentang isi laporan yang dimana isi laporan tersebut didapat dari kegiatan mengkonfigurasi warnet.
BAB III : PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari kegiatan mengkonfigurasi warnet yang telah dilaksanakan, dan saran-saran selama pelaksanaan kerja proyek.
- Tinjauan Umum
- Sejarah Singkat Warnet
Usaha yang akan kami dirikan diberi nama “FREESAVE.NET” dengan nama tersebut kami berharap pembuatan usaha yang kami buat bisa bermanfaat. Usaha yang bergerak dalam bidang usaha teknologi dan informasi dengan mengedepankan jasa pelayanan internet. Jenis warnet yang kami buat yaitu Game online dengan sistem warnet diskless dan jenis billing yaitu Billing Explorer.
- Rencana Lokasi Usaha
Rencana Lokasi Usaha akan ditempatkan didaerah sebagai berikut :
- Lokasi berada ditengah kawasan komplek penduduk dan jalan raya
- Lokasi ramai dengan kawasan anak pelajar maupun masyarakat
- Lokasi tidak terdapat warnet, sehingga tidak ada pesaing
- Lokasi tidak terdapat warnet, sehingga tidak ada pesaing
- Tepatnya di alamat Jl.K.H. Noer Ali No.1, Jakasampurna, Bekasi Barat
- Target Pelanggan
Target pelanggan warnet ini adalah : Para pelajar, anak-anak serta masyarakat disekitar lokasi. Mereka menggunakan internet untuk hiburan (game online), mengerjakan tugas sekolah dan pada umumnya chatting dan browsing.
- Situasi Pesaing
Analisis persaingan tentulah amat sangat ketat dan situasi pesaing juga menentukan berkembang atau tidaknya bisnis yang kami dirikan. Tetapi lokasi warnet kami tidak terdapat warnet satupun, sehingga tidak ada pesaing.
- Desain Warnet
BAB II
ISI LAPORAN
- Konfigurasi Jaringan Warnet
Berfungsi untuk menghubungkan seluruh jaringan warnet agar terkoneksi ke internet, serta membagikannya ke client dan mengkonfigurasi PCQ Bandwidth agar sama rata setiap client warnetnya.
1. Spesifikasi Warnet
- Bandwidth yang diberikan oleh ISP adalah 5 MB
- Address yang digunakan oleh ISP adalah statik dengan network 172.16.11.0/24
- Setiap client harus terkoneksi ke internet
2. Alat yang diperlukan
- 1 buah Router
- 1 buah Switch
- 1 Server Diskless
- 1 PC/Operator
- 7 PC/Client
3. Topologi Warnet
- Tabel Addressing
Router MikroTik
|
Ether 1 (Publik)
Ether 2 (Client)
|
172.16.11.2/24
18.18.18.1/24
|
Server Diskless
|
Eth0
|
18.18.18.2/24
|
Operator/Billing
|
Eth0
|
18.18.18.3/24
|
Ether2 (Client)
|
Eth0
|
18.18.18.4-254/24
|
- Konfigurasi Koneksi Internet
- Langkah pertama, konfigurasi Router MikroTik agar bisa terhubung ke internet. Buka Aplikasi Winbox, pilih menu IP → Addresses sesuaikan dengan IP yang diberikan oleh ISP (Statik).
- Pastikan router sudah bisa terhubung ke IP ISP utama (172.16.11.1). Setelah itu, atur IP gatewaynya (IP Gateway adalah IP dari ISP) dengan cara pilih menu IP → Routes kemudian tambahkan rule baru seperti pada gambar.
- Setelah selesai mengatur Gateway, secara otomatis sudah dapat terhubung ke internet. Sekarang atur DNS nya, fungsinya untuk mentranslasikan sebuah IP Server ke sebuah nama domain server layaknya google.com. Pilih menu IP → DNS, kemudian atur dengan Address yang menyediakan jasa DNS Server dan jangan lupa ceklis allownya.
- Sekarang, semua settingan agar terkoneksi ke internet sudah di atur. Sisanya pengecekkan untuk tes ping ke internet atau membuka sebuah website di internet.
- Membagikan Koneksi Internet ke Client
Router MikroTik telah terkoneksi ke internet. Sekarang waktunya membagikan koneksi ke client, agar client juga bisa terkoneksi. Maka dari itu kita harus memiliki IP Address terlebih dahulu agar bisa diakses client. Tambahkan IP nya bebas.
Sekarang bagikan koneksi internet ke client dengan cara pilih menu IP → Firewall lalu pada tab menu NAT klik ikon “+” untuk menambahkan rule baru dengan settingan seperti pada gambar.
- Konfigurasi Bandwidth PCQ
Tahap terakhir konfigurasi jaringan warnet yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi bandwidth yang diberikan oleh ISP. Disini ISP memberikan bandwidth sebesar 5 MB. Untuk mengatur bandwidth disini kami menggunakan PCQ. Dimana konfigurasi PCQ ini berfungsi untuk menyamaratakan bandwidth sesuai dengan jumlah pengguna yang sedang aktif.
- Pilih menu Queues → tab Queue Types. Di tab ini, tambahkan rule baru untuk ditambahkan nantinya di konfigurasi Simple Queue. Di konfigurasi ini, yang perlu diperhatikan adalah :
- Kind diisi dengan PCQ
- Classifier Upload : Ceklist Src. Address
- Classifier Download : Ceklist Dst. Address
- Sekarang atur Simple Queuenya, dengan settingan max limit maksimal 5 MB untuk upload dan download dengan target yang dilimitkan adalah network local (client). Beralih ke tab menu advanced, pada target upload dan download di isikan pada Queue Type nya sesuai dengan PCQ yang ditambahkan sebelumnya. Jika sudah, klik Apply dan OK.
- Konfigurasi Server Diskless
Diskless merupakan suatu metode untuk menghemat harddisk dengan cara cukup menggunakan satu harddisk pada server sehingga client cukup mengakses harddisk yang disediakan server menggunakan media network. Artinya client tidak akan booting melalui harddisk sendiri, tetapi melalui network card/LAN card untuk mengambil sistem operasi yang sudah diletakkan di server diskless.
Untuk menggunakan diskless, bisa menggunakan berbagai cara. Ada yang menggunakan aplikasi, ada juga yang menggunakan langsung dari OSnya seperti OS NxD ini yang memang dikhususkan untuk rancangan sistem diskless.
- Instalasi OS NxD
Alat yang diperlukan
- ISO NxD Server versi 7.0
- Tampilan awal saat penginstalan adalah setup awal. Klik setup, kemudian klik install. (OS NxD termasuk kedalam jenis Linux Ubuntu).
- Langkah selanjutnya adalah penginstallan driver. Sesuaikan dengan spesifikasi driver yang dimiliki , lalu klik OK. Agar mempermudah penginstalan, pilihlah pilihan auto.
Setelah itu, pemilihan disk yang digunakan adalah disknya langsung (hda). Sedangkan untuk pemilihan partisinya, cukup klik auto saja, lalu klik yes. Untuk mempermudah penginstalan.
Setting source instalasi, tergantung darimana source-source bahan instalasinya. Karena disini kita menggunakan CD, maka pilih menggunakan CDROM.
- Setelah itu akan muncul tahap peletakkan partisi, gunakan mode instalasi default. Jadi, cukup klik OK lalu klik OK.
- Untuk kernelnya, default saja dan hostnamenya boleh bebas boleh juga ikut yang default.
- Setting Interface Cardnya agar bisa digunakan di OS NxDnya. Untuk settingan ini cukup klik OK saja. Karena disini kita hanya memiliki satu NIC Card.
- Setelah setting interface card, selanjutnya setting IP Address untuk interface tersebut. Address-address yang harus disetting adalah address interface, gateway (arah address ISP/Internet), dan DNS (agar bisa buka google).
- Setelah itu ada pemilihan bahasa konfigurasi, gunakan bahasa yang dimengerti dalam pilihan yang ada.
- Untuk settingan server packagenya, gunakan versi paling terbaru seperti pada gambar, kemudian netzonenya juga di setup. Klik Yes lalu pilih direktori defaultnya dan modenya boot server.
- Langkah terakhir dalam menginstal NxD biasanya akan muncul tampilan seperti pada gambar, yaitu tampilan pemilihan server package kembali. Jika tampilan berikut muncul, cukup klik cancel untuk melanjutkan penginstalan ke tahap final.
- Proses instalasi telah selesai dengan munculnya seperti pada gambar, yang menunjukkan bahwa OS segera Reboot. Jika sudah seperti ini, cabut CDROM kemudian klik OK untuk merestart sistem NxD.
- Setelah itu, sistem akan hidup kembali dan memasuki proses boot loader. Diamkan saja, maka sistem akan booting secara otomatis.
- Inilah tampilan booting dari sistem OS NxD. Saat booting selesai, mode yang tertera adalah CLI. Agar lebih mempermudah dan mempercantik tampilan, gunakan mode GUI dengan cara login sebagai root, kemudian ketikkan perintah x pada konfigurasi CLInya.
- Otomatis, sistem akan langsung berpindah mode menjadi GUI. Dengan tampilan seperti ini, akan lebih mudah dalam berkonfigurasi. Berikut adalah tampilan dari Desktop OS NxD.
- Setting Disk Image
Berfungsi agar menjadi letak image yang nantinya akan di upload client.
- Pada tampilan mode desktop, bisa terlihat dua aplikasi NxD. Aplikasi ini adalah dua fitur yang saling mendukung untuk menjalankan diskless. Pertama-tama, buka aplikasi pertama seperti penanda pada gambar.
2. Di menu NxD i/o manager. Klik Diskman, lalu klik add untuk menambahkan disk baru sebagai media image yang nantinya akan diupload oleh client. Disknya pilih "New Basic Disk". Setelah itu klik next.
- Jika sudah, pada tampilan berikut ini, jadikan Disk Typenya menjadi Image File dengan kapasitas yang muat di harddisk (disarankan 2x lebih besar dari kapasitas seluruh sistem client) dengan OS client yang ingin digunakan. Jika sudah klik OK untuk menyelesaikan settingan.
- Setelah itu pastikan kembali apakah setingan sudah benar. Jika ada yang salah hapus konfigurasinya dengan mengklik Del dan jika settingan sudah benar, tinggal klik close untuk melanjutkan.
- Selanjutnya, buka aplikasi NxD Boot Manager.
- Pada aplikasi ini, konfigurasi yang harus dilakukan adalah menyetting i/o servernya. Isikan saja address dari address si server diskless yaitu 18.18.18.2 lalu klik ok untuk menyimpan.
- Beralih ke Tab menu Diskinfo untuk melihat settingan disk image upload. Biasanya tampilan disk info akan kosong. Untuk mengaktifkan disk image yang sudah disetting sebelumnya cukup klik refresh, maka settingan disk image sebelumnya akan terdeteksi pada tampilan disk information.
2.3.Konfigurasi Billing
Billing adalah salah satu komponen utama dari sebuah warnet. Aplikasi billing yang beragam kini saling bersaing untuk menjadi yang terbaik disetiap warnet di indonesia. Salah satunya adalah billing explorer. Billing ini memang sudah tidak asing, karena billing ini sempat trend di setiap warnet.
2.3.1. Instalasi Aplikasi Billing Explorer Operator
Alat yang diperlukan
- Aplikasi Billing Explorer untuk Server/Operator
Jika aplikasinya sudah didownload, pastikan isi foldernya sama seperti gambar dibawah ini. Yang disiapkan disini adalah aplikasi billing (folder atas) untuk server dan client sementara keygen untuk server (operator) yang folder bawah.
- Jika sudah, buka aplikasi Billing Operatornya pada file server lalu klik pada Gsetup untuk menginstall aplikasi billing pada PC operatornya.
- Setelah itu tahap instalasi, langsung saja lakukan instalasi seperti instal-install aplikasi pada umumnya, Berikut tampilan langkah-langkah instalasi billing operator. Jika muncul pemberitahuan error, cukup klik ignore untuk melanjutkan.
- Setelah selesai menginstall aplikasi billing, buka aplikasi billingnya. Biasanya pada startmenu, aplikasi billing explorernya sudah ada.
- Billing yang sudah diinstall, memerlukan registrasi untuk melanjutkan pemakaian billingnya. Untuk melewati proses registrasi dengan cepat, bisa menggunakan aplikasi yang sudah ada pada file tersebut.
- Untuk melakukan registrasi aktifasi dengan mengklik perintah registrasi pada tab help dengan username dan password default billing explorer. Yaitu login sebagai admin dengan pass 008. Setelah itu, akan muncul tampilan registrasi warnet. Isikan data warnet yang ingin anda gunakan, jika sudah klik continue dan klik yes untuk melanjutkan registrasi.
- Setelah itu, Serial number billing explorer hasil registrasi tadi, masukan ke aplikasi aktifasinya lalu klik generate.
- Jika sudah, maka kode registrasi, ID billing, deskpro, server dan kode aktifasinya akan muncul. Pindahkan semua kode registrasi dan IDnya ke aplikasi billing explorernya. Seperti pada gambar.
- Jika sudah, cek kembali apakah aplikasi billing explorernya sudah teraktifasi atau belum dengan cara mengklik about pada tab help.
2.3.2. Setting Konfigurasi Awal Billing Explorer Operator
Bertujuan agar nantinya client tidak bermasalah dalam hal paket billing atau hal lainnya.
Klik perintah Setting Konfigurasi pada menu file (seperti gambar) lalu masukan login default.
Jika sudah masuk, maka tampilan general menunjukan address dan port client yang harus dingat agar nantinya akan di konfigurasi di client. Setelah itu, penyetelan paket. System paket yang digunakan terserah sesuai dengan kebutuhan.
2.3.3. Instalasi Aplikasi Billing Explorer Client
Alat yang diperlukan
- Aplikasi Billing Explorer untuk Client
- Aplikasi billing yang telah didownload kemudian diinstal pada clientnya. Programnya, adalah Gsetup yang berada pada folder client.
- Ikuti saja langkah-langkah instalasi seperti yang biasa dilakukan ketika menginstall aplikasi-aplikasi pada umumnya.
Jika instalasi sudah selesai, buka programnya dengan nama billing clientnya adalah client008 jalankan dengan run as administrator. Maka, windows seketika akan berpindah mode menjadi billing client. Ketika berpindah mode, biasanya akan muncul tampilan setup client yang memungkinkan untuk mengkonfigurasi operator mana yang ingin di koneksikan. Dalam pilihan, tertera address dan nomor client. Untuk address isikan address operator dan nomor clientnya bebas sesuai dengan keinginan.
2.3.4. Setting Billing Explorer Client
1. Klik menu admin #7. Lalu masukan login default (user : admin, pass : 008). Kemudian klik OK.
- Klik bagian Setting. Kemudian pada tampilan setting, masukan address dari operator dengan nomor client bebas serta port address default (1500). Dan jangan lupa untuk menceklist fitur billing client yang ingin digunakan seperti setting paket. Setelah itu klik Save.
- Jika sudah terhubung, biasanya pemilihan paket sudah tertera pada menu billing client. Klik pada paket dan gunakan paket yang diinginkan untuk mencoba. Untuk username gunakan sesuai keinginan (terserah) namun untuk passnya gunakan password yang disetting pada operatornya. Setelah itu, klik OK untuk menuju mode desktop dengan billing yang berjalan.
- Berikut contoh tampilan dari dekstop windows 7 yang dinstall billing client yang diarahkan ke billing operator. Sehingga terdapat batas penggunaan dekstop untuk pemakaian billingnya. Kalian juga bisa mengklik stop untuk langsung memberhentikan billing sebelum batas waktu yang ditentukan.
- Jika client sedang log on atau log off, pada operator akan terdeteksi apakah client sedang aktif atau tidak. Jika aktif, tampilan client biasanya akan berwarna hijau sedangkan nonaktif client akan berwarna merah.
2.4. Upload Image Client ke Server Diskless
Tujuannya adalah untuk mengupload image OS Client beserta aplikasi billingnya. Sehingga ketika Client yang lain dihidupkan, Billing tidak perlu diinstall lagi melainkan sudah menggunakan billing yang terinstall pada client yang menguploadnya.
2.4.1. Instalasi Aplikasi NxD Client
Alat yang diperlukan
- Aplikasi NxD Client
- Buka aplikasi NxD Clientnya kemudian install. Pastikan semua Firewall sudah dimatikan sebelum penginstalan. Saat pertama kali menginstall aplikasi ini, biasanya akan muncul error seperti pada gambar. Tetapi klik OK saja untuk restart dan install kembali aplikasinya.
- Jika sudah merestart, coba install lagi aplikasinya. Maka proses instalasi akan berjalan semestinya. Untuk type instalasinya gunakan full install untuk menginstall full fitur dan ketika muncul peringatan windows security, klik install saja this driver software anyway.
- Akan muncul seperti pada gambar. Klik Yes saja dan jangan lupa setelah menginstalasi selesai harus di restart untuk menyelaraskan sistem aplikasi beserta sistem OSnya.
2.4.2. Setting Enable Upload Pada Server
Bertujuan agar client bisa mengupload image ke server diskless.
- Buka aplikasi NxD Boot Manager lalu pada pilihan Options → atur Network Setting yang nantinya si client yang booting lewat Ethernet tidak menggunakan OS HDD. Dan akan mendapatkan IP DHCP dari server diskless NxD serta langsung terkoneksi ke Image yang ada di Server Diskless. Settingan IP dan Address disini di khususkan untuk client.
- Selanjutnya, di menu AutoAdd WKS ubah settingannya menjadi Manual-Add on Server dan pada menu Import/Export Enablekan Client Uploadnya.
2.4.3. Upload Image (Client)
1. Buka Control Panel → cari aplikasi NxP 5 Console. Setelah itu, pilih uploadernya lalu muncul win popup. Di klik OK saja.
2. Klik Search untuk mencari Boot Server Diskless NxDnya. Jika ketemu, berarti berhasil tetapi jika gagal pastikan apakah settingan enable upload pada servernya telah diaktifkan atau belum. Setelah itu, klik mount untuk menggabungkan image tersebut di sistem penyimpanan OS PC ini.
- Jika sudah tergabung, selanjutnya klik DiskMan, maka akan langsung teredirect ke settingan Disk Management. Tujuannya adalah menformat disk yang akan digunakan untuk upload image tersebut. Caranya, pilih drive yang ditambahkan, terus klik kanan → format.
Setelah di format, close menu DiskMan, dan kembali lagi ke menu uploader. Sekarang masuk ke tab File Upload → klik Refresh untuk mendeteksi partisi barunya. Masukan Src (Drive C) dan Dst Partision (upload Drive Baru - Drive Image Server Diskless), klik upload.
2.4.4. Setting Booting Pada Server Diskless
1. Jika sudah selesai mengupload image pada sisi client. Langkah berikutnya adalah mengclose semua task, lalu men-shutdown client. Pada bagian ini, Harddisk sudah tidak digunakan lagi.
2. Kembali lagi ke konfigurasi server diskless, masih di konfigurasi option yang sebelumnya sudah dilakukan. Sekarang, ubah client add modenya menjadi auto-add on server. Hal ini bertujuan agar server bisa menambahkan client mana saja yang diarahkan dan hal ini bersifat dynamic. Lalu masukan I/O Server, Disk, Config dan Boot Nic Ip. Biasanya sudah terdeteksi dari awal. Setelah itu klik OK.
2.4.5. Setting Booting Pada Client
1. Tambahkan Virtual OS baru pada virtual box, bukan tambahkan harddisk pada VirtualOS tersebut. Jika sudah ditambahkan, lalu ubah pengaturan boot ordernya.
- Jika boot order sudah diubah menjadi network, sekarang cek dengan cara menghidupkan sistem PCnya. Akan terlihat bagaimana proses PC mendapatkan Ip DHCP dari server diskless ketika booting. Dan secara otomatis server diskless akan mengarahkan client ke imagenya yang sudah diupload tadi serta dapat langsung digunakan. Image yang didapatkan tersebut sudah berisi biling yang sudah diinstall. Sehingga pengaturan billingnya adalah default bawaan PC Client yang mengupload image tadi.
Troubleshoot
- Jika PC tidak bisa mengupload, coba cek settingan enable upload imagenya sudah aktif atau belum.
- Muncul Error saat mengupload, coba restart OS setelah menginstall aplikasi NxPclient.
- Client tidak bisa booting, coba setting AutoAdd WKSnya di ubah ke mode Auto-add on Server.
- Pada mode virtualisasi, Error saat booting ingin mendapatkan DHCP dari server diskless. Biasanya ini masalah firewall atau address yang sudah tersetting statik dari saat mengupload. Disarankan membuat Virtual OS yang baru tanpa harddisk.
- Muncul pesan Bootmgr.. Iso windows yang diupload ke server bisa jadi corrupt. Atau bisa saja, buat yang virtualisasi ketika mengkloning, cloningannya corrupt. Disarankan bagi yang virtualisasi, tidak mengkloning apapun.
2.5. Management Billing Explorer
2.5.1. Setup Awal Billing Explorer Client2
1. Pertama, ubah settingan client number pada konfigurasi billing client2. Masuk ke Admin #7 (konfigurasi menu), lalu masukan user dan password defaultnya (User: admin & pass: 008). Klik OK.
2. Beralih ke menu Setting, dan langsung saja diubah pengaturannya menjadi Client number2. Jangan lupa di Save → Close.
- Refresh konfigurasi dengan mengclose program billing client, lalu masuk lagi ke program billingnya. Tujuannya agar client dapat mengakses billing. Untuk mengclose billing caranya dengan masuk ke menu admin #7 dengan user dan passwordnya.
- Jika sudah masuk, klik exit client dan masukan passwordnya. Lalu pada tampilan selanjutnya, pada kotak kuning masukan password client lalu klik exit untuk keluar dari billing mode.
- Setelah keluar, masuk lagi ke program billingnya. Biasanya ada di start menu. Langsung saja, masukan username dan password (sesuai dengan pass di operator) untuk loginnya billing.
- Maka client2 juga akan bisa mengakses billingnya. Berikut contoh SS-an virtual mode, konfigurasi dari setup billing client1 dan client2.
Note : Konfigurasi billing setup awal ini harus dilakukan setiap waktu ketika ingin membuka warnet. Wajar saja, hal ini merupakan settingan default upload ke server diskless.
2.5.2. Uji Coba Diskless dan Billing
- 5 client yang berhasil booting menggunakan image dari server diskless.
- 5 client yang memulai billingnya dengan tampilan operator yang masih menggunakan 2 client. Artinya, ke- 5 client masih belum di setup.
- Terakhir adalah ketika ke- 5 client sudah di setup billing awal. Dan semua client akan terdeteksi pada tampilan billing operator.
2.6. Management Diskless
2.6.1. Setting Anti Pembeku Sistem Diskless
Sistem diskless memiliki keamanan yang tinggi. Salah satunya pembeku sistem client akses. Jadi, setiap client yang menggunakan diskless tidak akan bisa menyimpan aplikasi atau data apapun di PC client. Hal ini bersifat relavan, maksudnya client masih bisa menyimpan, jika PC Client belum di restart dan mengambil image default pada server diskless.
Pertama yang harus dilakukan untuk mengkonfigurasi Superwks adalah dengan men-shutdown client yang ingin dijadikan superwks. Gambar dibawah menunjukan client belum shutdown. Bukti bahwa client sudah di shutdown adalah dengan hilangnya detik penggunaan image (active) pada tampilan Boot manager server diskless.
- Jika client satu atau sebutan disklessnya wks000 sudah shutdown, maka klik pada client tersebut, lalu klik pada perintah superwks. Di tampilan superwks, ubah settingan update mode menjadi merge update. Jika sudah klik OK.
- Client yang disetting superwks akan berubah menjadi merah layaknya seperti tampilan dibawah ini.
- Cek pada Client, biasanya akan muncul notifikasi di task bar. Jika sudah seperti pada gambar, maka client tersebut (client1) sudah bisa menginstall aplikasi apapun yang ingin diinstall untuk image default. Sehingga aplikasi yang diinstall tersebut akan muncul juga di client lain yang menggunakan image default.
Jika client sudah menginstall atau menaruh data penting pada image default. Sekarang simpan konfigurasi pada servernya, dengan cara matikan client1 (client yang mengggunakan superwks) terlebih dahulu.
Jika sudah, klik pada client tersebut di server lalu klik superwks lagi. Setelah itu, pada pilihan save current superwks, pilih immediately save lalu klik OK. Dan secara otomatis, client tersebut akan menjadi wks kembali dan akan menggunakan keamanan pembeku sistem diskless lagi.
2.6.2. Remote Client dari Server Diskless
Diskless NxD memiliki fitur untuk meremote client yang terkoneksi untuk melakukan beberapa perintah, seperti reboot, shutdown ataupun log off.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut. Semisal, kita ingin client1 di reboot. Maka, klik kanan pada client1 atau wks000 lalu pilih remote control. Di tampilan remote, pilih reboot lalu ok.
Maka client1 akan langsung tereboot seperti semestinya.
Dan terakhir lakukan test shutdown seluruh client dari server diskless. Klik pada semua client, lalu klik remote dan pilih shutdown.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jasa internet sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencari informasi yang formal maupun tidak formal. Internet sangat bermanfaat terutama bagi pelajar untuk mengerjakan tugas, karena dijaman yang modern ini informasi-informasi sangat mudah didapatkan jika menggunakan akses internet.
3.2. Saran
Untuk membuka usaha warnet sebaiknya kita lihat apa saja yang harus diperhatikan dan buatlah usaha tersebut sangat bermanfaat bagi para penggunanya. Selain itu selalu berusaha memperkecil dampak negatif dari adanya usaha kita.
Demikian laporan yang kami buat, semoga laporan ini dapat turut andil dalam mencerdaskan bangsa, memberikan pengetahuan dan memajukan teknologi Indonesia. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Warnetkoe. Persyaratan dan Sistem Hardware Warnet tanpa Harddisk. [Online]. Tersedia: http://warnetkoe.com/index.php/warnet/4-persyaratan-dan-sistem-hardware-warnet-tanpa-hardisk ( 25 Agustus 2015)
Viebyte. (2014). Diskless. [Online]. Tersedia:
http://viebyte.blogspot.com/2014/05/diskless.html (25 Agustus 2015)
Comments
Post a Comment