Konfigurasi iSCSI Target dan iSCSI Initiator

Topologi
Tabel Addressing
Sistem Operasi
IP Address
Netmask
iSCSI Target (CentOS)
172.16.11.87
255.255.255.0/24
iSCSI Initiator (Debian)
172.16.11.88
255.255.255.0/24
iSCSI Initiator (Windows)
172.16.11.89
255.255.255.0/24


Tujuan
  • Dapat mengetahui pengertian dari iSCSI
  • Dapat mengetahui cara konfigurasi iSCSI Target dan iSCSI Initiator
Konsep Dasar
    iSCSI merupakan kependekan dari (Internet Small Computer System Interface). iSCSI merupakan storage (media penyimpanan) menggunakan Internet Protokol sebagai penghubung antara storage dengan server (computer), dengan kata lain iSCSI digunakan untuk menghubungkan harddisk beserta transfer data melalui jaringan internet maupun intranet. iSCSI biasanya digunakan pada SAN (Storage Area Network), tetapi untuk NAS (Network Attach Storage) terkini sudah mengimplementasikan iSCSI.

Konfigurasi
Buka Oracle VirtualBox, klik iSCSI Target. Untuk menambahkan harddisk, pilih menu Storage pada Virtualbox.
Tambahkan harddisk dengan cara mengklik tanda “+”.
Pilih Create new disk.

Pilih VDI (VirtualBox Disk Image).


Selanjutnya akan muncul gambar seperti berikut dan pilih Dynamically Allocated dan klik next.
Tentukan kapasitas harddisk tambahan yang akan digunakan, dan bisa juga diganti nama harddisk tersebut, lalu klik create.
Dan jika berhasil maka akan muncul seperti gambar berikut. Klik OK, lalu jalankan iSCSI targetnya.

Login dengan root. Password nya kosong. Langkah pertama atur IP terlebih dahulu menggunakan perintah # vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

Restart IP dengan perintah # service network restart.
Buat harddisk tambahan dengan perintah # fdisk –cu /dev/sdb. Ketik n untuk membuat harddisk baru/new partition, Lalu p untuk memilih primary partition. Ketik 1 untuk memilih nomor 1. Kemudian tekan enter saja supaya keseluruhan kapasitas akan dipartisi.
Ketik t untuk Type. Ketik 8e untuk Linux LVM. Ketik p untuk Print/Lihat Harddisk. Ketik w untuk Keluar dan Save.
Buatlah physical volume di /dev/sdb1 dengan perintah # pvcreate /dev/sdb1.
Buat volume group dengan nama sesuai keinginan, dengan perintah #vgcreate vg_lihana /dev/sdb1.      
Buat logical volume sesuai dengan keinginan, beserta kapasitasnya (gigabyte = G). Dengan perintah #lvcreate –L 7G –n lv_lihana vg_lihana.
Setelah buat partisi di harddisk baru, saatnya konfigurasi iSCSInya. Pertama install dulu iSCSInya dengan perintah #yum install scsi-target-utils -y
Setelah selesai menginstall iSCSInya sekarang edit file  targets.conf dengan perintah #vi /etc/tgt/targets.conf. Tambahkan perintah seperti pada gambar.
Lakukan restart target dengan perintah # /etc/rc.d/init.d/tgtd start.
Aktifkan tgtd yang baru di restart tadi dengan perintah # chkconfig tgtd on.
Buka Client Debian (iSCSI INITIATOR). Masuk sebagai root, lalu atur IP addressnya, dengan perintah #nano /etc/network/interfaces.  Pastikan IP address debian yang dimasukkan adalah salah satu dari IP address yang tadi di daftarkan di server centos.
Setelah mengatur IP address, lakukan restart dengan perintah # /etc/init.d/networking restart.
Setelah merestart, lakukan Installasi iSCSI Initiator pada debian, dengan perintah #apt-get install open-iscsi. Akan diminta untuk memasukkan iso debian binary -1, klik lambang CD seperti pada gambar.
Edit iscsi.conf #nano /etc/iscsi/iscsid.conf, hilangkan (#) pada node.startup=automatic dan tambahkan (#) pada node.startup=manual
Masih di file yang sama, cari kalimat seperti pada gambar. Lalu ubah tanda pagar dan masukkan username serta password untuk login ke iscsi yang sudah diatur pada server sebelumnya.
Restart dengan perintah # /etc/init.d/open-iscsi restart.
Test ping antar jaringan untuk memastikan bahwa jaringan sudah saling terhubung. Ping IP iSCSI Target (CentOS) dan iSCSI Initiator (Debian) pada iSCSI Initiator (Windows 7).               
Ping IP iSCSI Initiator (Debian) dan iSCSI Initiator (Windows 7) pada iSCSI Target (CentOS).              
Ping IP iSCSI Target (CentOS) dan iSCSI Initiator (Windows 7) pada iSCSI Initiator (Debian)                       
Hubungkan antara debian dengan server (centos). # iscsiadm –m discovery –t st –p (IP Server CentOS)      
Login iSCSI dengan perintah #iscsiadm –m node –login. Ketikkan perintah #fdisk –l untuk melihat harddisk.
Atur IP pada Windows 7.
Search iSCSI pada Windows, kemudian klik iSCSI Initiator.      
Ketikkan IP Address iSCSI Target, kemudian klik Quick Connect.           
Jika sudah terhubung akan muncul tulisan Connected, kemudian klik Done.
Buka Tab Volumes and Devices dan klik Auto Configure.
Buka Computer Management pada Windows 7.
Klik Disk Management, klik kanan pada Kotak Healthy (Primary Partition), kemudian pilih Delete Volume.
Klik kanan lagi pada Kotak Healthy (Primary Partition), kemudian klik New Simple Volume.
Klik Next.
Atur volume yang ingin digunakan, kemudian Next.
Pilih Assign the following drive letter dan Abjad yang ingin digunakan, kemudian Next.
Beri nama pada Volume Label, kemudian klik Next. Tunggu sampai selesai memproses. Lalu klik Finish.

Harddisk yang dibuat akan terdeteksi.
Test Masukkan File/Folder di dalam Harddisk yang sudah dibuat.
Cek di debian nya, dengan perintah #fdisk –l
Pada client debian buat folder di dalam folder media dengan perintah #mkdir /media/namafolder
Mount dari harddisk ke folder yang sudah di buat dengan perintah #mount /dev/sdb1 / media/namafolder.
Kemudian perintah #cd /media/namafolder untuk memasuki folder tersebut dan perintah #ls untuk melihat isi dalam folder.

Selesai

Teimakasih, Semoga Bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Konfigurasi Jaringan Internet

Pengertian, Sejarah, dan Jenis-Jenis Poster

Project 1 ~ Laporan Warnet Diskless